Langsung ke konten utama

REST AREA

 REST AREA PERJALANAN MANUSIA

Oleh Asep Saepul Adha 

Rest Area KM456 (Pendopo) 
Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/

Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka.

Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui.

Coba perhatikan "Rest Area" berikut

Ruh sudah menjadi bahasan sejak zaman ulama salaf, sehingga ada ulama salaf yang mengatakan jangan membahas tentang ruh, karena ruh itu urusan Allah 

قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى

Artinya : Katakan olehmu Muhammad "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku" QS. Al Isra ayat 85)

Esensinya adalah jangan dipikirkan ruh itu bentuknya bagaimana, adanya dimana, karena 'pengetahuanmu sedikit', begitu Firman Allah

 وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

Artinya : "dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al Isra ayat 85)

Dalam Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia, dijelaskan sebagai berikut :

Orang-orang kafir bertanya kepadamu tentang hakikat ruh sebagai bentuk penentangan. Maka jawablah mereka bahwa hakikat ruh dan kondisi-kondisinya termasuk perkara yang hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan tidaklah kalian dan sekalian manusia deberi pengetahuan kecuali sedikit saja.

Sesungguhnya hidup manusia di dunia ini adalah laksana sedang mampir istirahat di 'Rest Area' yang bernama dunia, ketika melakukan perjalanan dari alam 'ruh' menuju alam 'akhirat'. Seyogyanya manusia memanfaatkan masa istirahat ini dengan mengumpulkan bekal untuk di alam akhirat (tujuan akhir) kelak.

Tatkala ruh telah berpisah dari raganya maka manusia disebut mati. Ketika hidup yang kedua di alam akhirat, dihadapan Qadhi Robbul Jalil manusia baru merasa menyesal kalau ketika di dunia tidak beribadah (melaksanakan kewajibannya) untuk bekal di akhirat.

Allah telah memberikan kesempatan kepada manusia untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, dan bekal yang baik adalah 'takwa' 

وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ

artinya : Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (Al Baqarah: 197).

Dengan bekal tersebut manusia berharap (roja') agar di akhirat kelak baik-baik saja.

Roja' adalah berharap, harapan manusia terhadap rahmat dan nikmat Allah SWT. baik ketika di dunia maupun nanti ketika di akhirat.

Enak dan tidaknya manusia di akhirat kelak tergantung amalnya di dunia, karena dunia adalah ladang akhirat (tempat bercocok tanam agar bisa dipanen ketika di akhirat)

الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ (الحدث)

Ayo manfaatkan istirahat kita di rest area (alam dunia) ini dengan sebaik-baiknya , jangan sia-siakan kesempatan hidup di dunia ini, manfaatkan kesempatan di waktu kesempitan, jadilah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Semoga kita jadi manusia yang beruntung bukan manusia yang pailit di akhirat kelak, aamiin.

Walahu A'lam.

Komentar

  1. ماشاء الله تبارك الله
    Majaz yang sempurna, terus semangat berkarya dan menebar kebaikan untuk membuktikan bahwa kita pernah hidup pada zamannya.💪💪💪

    BalasHapus
  2. Terima kasih artikelnya. Lancar dan sukses

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersungkur dan Tersingkir

Tersungkur dan Tersingkir  Oleh : Asep Saepul Adha  Suasana subuh untuk muhasabah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka, setiap orang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Orang yang satu memerlukan orang yang lainnya untuk bersosialisasi dan saling mendukung. Orang kaya membutuhkan orang miskin. Orang kaya mungkin memerlukan tenaga kerja, keahlian, atau pandangan yang berbeda dari mereka yang kurang mampu. Di sisi lain, orang miskin mungkin memerlukan bantuan, peluang, atau bimbingan dari mereka yang lebih beruntung secara materi.  Situasi biasanya memengaruhi cara seseorang berperilaku terhadap orang lain. Banyak orang akan berusaha mendekat dan memikat untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang berada dalam kondisi yang baik, seperti memiliki kekayaan atau kesehatan yang baik. Mereka tertarik pada aura positif dan prospek keuntungan dari hubungan. Namun, ketika men...

Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribadat

  Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribad at Oleh : Asep Saepul Adha Di pagi yang masih malam, ketika kegelapan masih menyelimuti langit, suasana subuh yang syahdu mulai menjalar. Udara sejuk merangkum bumi dalam dekapannya yang tenang. Suasana sunyi hampir meresap ke dalam jiwa, seolah alam memohon untuk sejenak merenungi keindahan ciptaan-Nya. Seperti biasanya, sambil menunggu adzan subuh berkumandang kami membaca beberapa ayat Al Qur'an, sesuai kata pak ustadz "nggak banyak juga nggak apa-apa, asal dawam/konsisten. Menjelang adzan saya berangkat ke mesjid. Terlihat di ufuk timur, gumpalan awan mulai terpilin oleh jari-jemari mentari yang hendak muncul. Cahaya merah keemasan membelai langit, mengumbar harapan bagi hari yang akan datang. Diiringi gemericik air mancur dari kolam ikan memecah kesunyian, mengajak jiwa untuk berlayar dalam ketenangan, aku melangkah menuju garasi mengambil motor kemudian berangkat ke Masjid untuk melaksanakan tugas sebagai hamba Allah,...