REST AREA PERJALANAN MANUSIA
Oleh Asep Saepul Adha
Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui.
Coba perhatikan "Rest Area" berikut
Ruh sudah menjadi bahasan sejak zaman ulama salaf, sehingga ada ulama salaf yang mengatakan jangan membahas tentang ruh, karena ruh itu urusan Allah
قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى
Artinya : Katakan olehmu Muhammad "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku" QS. Al Isra ayat 85)
Esensinya adalah jangan dipikirkan ruh itu bentuknya bagaimana, adanya dimana, karena 'pengetahuanmu sedikit', begitu Firman Allah
وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Artinya : "dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al Isra ayat 85)
Dalam Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia, dijelaskan sebagai berikut :
Orang-orang kafir bertanya kepadamu tentang hakikat ruh sebagai bentuk penentangan. Maka jawablah mereka bahwa hakikat ruh dan kondisi-kondisinya termasuk perkara yang hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan tidaklah kalian dan sekalian manusia deberi pengetahuan kecuali sedikit saja.
Sesungguhnya hidup manusia di dunia ini adalah laksana sedang mampir istirahat di 'Rest Area' yang bernama dunia, ketika melakukan perjalanan dari alam 'ruh' menuju alam 'akhirat'. Seyogyanya manusia memanfaatkan masa istirahat ini dengan mengumpulkan bekal untuk di alam akhirat (tujuan akhir) kelak.
Tatkala ruh telah berpisah dari raganya maka manusia disebut mati. Ketika hidup yang kedua di alam akhirat, dihadapan Qadhi Robbul Jalil manusia baru merasa menyesal kalau ketika di dunia tidak beribadah (melaksanakan kewajibannya) untuk bekal di akhirat.
Allah telah memberikan kesempatan kepada manusia untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, dan bekal yang baik adalah 'takwa'
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
artinya : Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (Al Baqarah: 197).
Dengan bekal tersebut manusia berharap (roja') agar di akhirat kelak baik-baik saja.
Roja' adalah berharap, harapan manusia terhadap rahmat dan nikmat Allah SWT. baik ketika di dunia maupun nanti ketika di akhirat.
Enak dan tidaknya manusia di akhirat kelak tergantung amalnya di dunia, karena dunia adalah ladang akhirat (tempat bercocok tanam agar bisa dipanen ketika di akhirat)
الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ (الحدث)
Ayo manfaatkan istirahat kita di rest area (alam dunia) ini dengan sebaik-baiknya , jangan sia-siakan kesempatan hidup di dunia ini, manfaatkan kesempatan di waktu kesempitan, jadilah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Semoga kita jadi manusia yang beruntung bukan manusia yang pailit di akhirat kelak, aamiin.
Walahu A'lam.
ماشاء الله تبارك الله
BalasHapusMajaz yang sempurna, terus semangat berkarya dan menebar kebaikan untuk membuktikan bahwa kita pernah hidup pada zamannya.💪💪💪
Hatur Nuhun Bunda Yuyun
BalasHapusTerima kasih artikelnya. Lancar dan sukses
BalasHapusKeren banget pak
BalasHapus