Langsung ke konten utama

MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK

MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK

Flyer Pertemuan Ke-1

Literasi digital adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang dalam menggunakan media digital secara bijak dan efektif, yang mencakup pemanfaatan berbagai alat komunikasi, jaringan internet, dan teknologi digital lainnya untuk mengakses, memahami, mengolah, dan menyebarkan informasi.
Orang yang memiliki literasi digital yang baik mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, berpikir kritis terhadap konten digital, dan memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi secara efektif.
Di era sekarang ini, teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak bisa lagi menghindar dari kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat. Hampir semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, komunikasi, hingga layanan publik, telah terkoneksi dan mengalami digitalisasi.
Teknologi hadir untuk memudahkan aktivitas kita, memberikan efisiensi, serta membuka akses yang lebih luas terhadap berbagai informasi dan layanan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami, menguasai, dan memanfaatkan teknologi secara bijak agar dapat mengikuti arus perkembangan zaman dengan baik.

Lantas bagaimana kita menghadapi hal ini.

Agar kita dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mampu menyampaikan kepada anak kita di rumah dan kepada peserta didik (bagi guru) di sekolah maka kita perlu memahami dan menguasai empat pilar literasi digital.
Menurut Om Jay (sapaan akrab Dr. Wijaya Kusumah) guru blogger Indonesia, ada empat pilar literasi digital yang penting untuk dipahami. Empat pilar tersebut meliputi: 

  1. Kecakapan Digital, Kemampuan menggunakan teknologi secara efektif dan produktif. 
  2. Budaya Digital, Memahami bagaimana teknologi memengaruhi budaya dan perilaku kita. 
  3. Etika Digital, Kesadaran akan norma dan nilai dalam berinteraksi di dunia maya. 
  4. Keamanan Digital, di Kemampuan melindungi diri dan orang lain dari ancaman siber. 

Selain empat pilar itu, menurut Om Jay, kita juga diharapkan mampu memahami bagaimana kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital, agar dapat menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi anak.

Membangun Ruang Digital yang Aman untuk Anak

Di era teknologi yang semakin berkembang, penting bagi kita untuk mendidik anak-anak tentang perkembangan dunia digital. Mereka harus memahami bagaimana teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi, belajar, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan pemahaman ini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan manfaat dari kemajuan teknologi.
Setelah memahami perkembangan dunia digital, penting bagi anak-anak untuk memahami bahaya yang ada di dunia maya, terutama kejahatan siber. Untuk membuat mereka lebih waspada dan mampu melindungi diri saat berinteraksi di internet, mereka harus dididik tentang ancaman seperti cyberbullying, grooming, penipuan online, dan paparan konten negatif.
Kita juga harus memastikan bahwa anak-anak merasa aman dan nyaman saat menggunakan internet, terutama saat berada di dekat orang yang mereka sayangi. Untuk mencapai tujuan ini, orang harus membuat aturan tentang cara mereka menggunakan internet, mengaktifkan fitur keamanan, memiliki diskusi terbuka tentang pengalaman online mereka, dan mendampingi anak saat mereka melakukan hal-hal di internet. Kita dapat melakukan hal-hal ini untuk membuat ruang digital yang positif, aman, dan mendukung tumbuh kembang anak dengan baik.

Pentingnya Menjaga Data Privasi di Dunia Digital

Di zaman modern, kita sering berbagi informasi, termasuk data pribadi, dengan orang yang baru kita kenal atau di platform online. Tanpa disadari, tindakan ini dapat menimbulkan risiko yang signifikan karena pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat menyalahgunakan data privasi kami.
Ketika anak-anak terlibat, situasi ini menjadi semakin mengkhawatirkan. Jika mereka tidak diberi bimbingan oleh orang tua atau pendidik, mereka cenderung tidak sadar dan belum sepenuhnya memahami bahaya yang ada di dunia digital. 
Lebih parahnya lagi, individu yang tidak bertanggung jawab di media digital dapat dengan mudah menjual data privasi yang seharusnya aman. Data ini dapat digunakan untuk berbagai pelanggaran yang merugikan, seperti penipuan, pemerasan, dan pelanggaran lainnya. Ini menakutkan, bukan? 
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk lebih waspada saat menggunakan internet, baik anak-anak maupun orang dewasa. Agar kita tidak menjadi korban kejahatan digital yang semakin marak, pendampingan dan pelatihan tentang perlindungan data pribadi sangat penting. Kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan nyaman bagi diri kita sendiri dan keluarga kita dengan melakukan tindakan yang tepat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tauhid, Akar dari Segala Ketenangan

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28) Kebahagiaan sejati bukan sekadar tawa di wajah, melainkan keriangan yang tumbuh dari hati yang menghayati kebenaran. Ia hadir sebagai kelapangan dada yang lahir dari prinsip hidup yang teguh dan dijadikan pedoman dalam setiap langkah. Kebahagiaan juga bermuara pada ketenangan jiwa, ketika seseorang dikelilingi oleh kebaikan, melihat cahaya harapan dalam sekitarnya, dan merasakan kehadiran nilai-nilai yang meneduhkan. Maka, kebahagiaan bukan dicari di luar, tetapi ditemukan dalam kedalaman hati yang jujur, lapang, dan penuh syukur. Ada yang memiliki harta, tapi tetap gelisah. Ada yang meraih jabatan tinggi, tapi merasa hampa. Ada pula yang memiliki banyak teman, tapi hatinya terasa sepi. Mengapa begitu? Karena kebahagiaan sejati bukan terletak pada apa yang kita miliki, tetapi pada siapa yang menguasai hati kita. Dalam bu...

REST AREA

  REST AREA PERJALANAN MANUSIA Oleh Asep Saepul Adha   Rest Area KM456 (Pendopo)  Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/ Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka. Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui. Coba perhatikan " Rest Area " berikut R uh sudah menjadi bahasan sejak zama...