Langsung ke konten utama

Sepertiga Malam

 


Sepertiga Malam

Oleh : Asep Saepul Adha

 

Malam merupakan suatu keadaan dimana Bumi tidak menghadap Matahari, pada masa ini digunakan oleh sebagian makhluk tidak terkecuali manusia sebagai waktu beristirahat, setelah selama siang hari melakukan aktifitas mencari ‘sesuatu’ untuk memenuhi kebutuhannya.

Karena malam sifatnya yang ‘sunyi’, zaman dulu sering dipakai oleh sebagian orang untuk menimba dan menambah ilmu, terutama ilmu agama dengan kegiatan mengaji.

Waktu Maghrib sampai dengan Isya, dimanfaatkan orang terutama anak-anak untuk mengaji, pak Kiayi mengajar santrinya lebih banyak di malam hari, kegiatan ini dilakukan baik di rumah, di surau atau di masjid.

Sekarang kegiatan seperti ini sudah pudar, luntur karena perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman. Orang (anak-anak) lebih senang internetan (searching, main game, dan lain-lain) daripada membaca Al-Qur’an. Bahkan anak-anak dan banyak juga orang tua kalau main game sampai lupa waktu, nggak sadar kalau sudah larut malam.

Karena sifatnya yang sunyi, maka malam oleh sebagian orang yang taat kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa dimanfaatkan untuk bermunajat kepada-Nya. sebagai tuhannya, memohon ampunan-Nya dengan melakukan shalat Tahajjud.

Udara di sepertiga malam yang dingin tidak mempengaruhi hamba yang taat untuk menyembah-Nya, untuk memohon ridho-Nya agar diperkenankan mendapat surga-Nya kelak, untuk memohon agar rizki yang diberikan-Nya adalah rizki yang halal, dan berbagai macam permohonan manusia sebagai hamba kepada Tuhannya.

Keadaan malam hari yang sepi membuat orang khusu’ melantunkan do’a dan permintan. Sepelit apapun orang, kalau diminta terus menerus dengan kalimat yang merayu, maka tentunya hatinya akan leleh dan berusaha memenuhi permintan yang meminta. Itu orang, apalagi Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kaya dan Maha Mendengar, sesuai dengan janji-Nya, permintaan hamba-Nya baik dilakukan sembunyi ataupun terang terangan, maka Allah akan mengambulkan segala do’anya, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Ghafir ayat 60 :  ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗ Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu”.

Tidak ada sesuatu yang sulit bagi Allah, asal hambanya meminta dengan sungguh-sungguh niscaya dikabukan oleh-Nya. Yang jadi masalah adalah, ketika Allah mengabulkan do’a hambanya, sering yang berdo’a tidak merasa bahwa yang ia dapatkan adalah bukan pemberian Allah SWT. (sebagai bukti dikabukan do’anya), ia beranggapan bahwa yang ia dapatkan adalah sebagai hasil usaha sendiri, ia tidak sadar segiat dan sekeras apapun kita berusaha kalau Allah tidak memberikan karunia rizki kepadanya, maka usahanya tidak akan memberikan hasil.

Wallaahu A’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tauhid, Akar dari Segala Ketenangan

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28) Kebahagiaan sejati bukan sekadar tawa di wajah, melainkan keriangan yang tumbuh dari hati yang menghayati kebenaran. Ia hadir sebagai kelapangan dada yang lahir dari prinsip hidup yang teguh dan dijadikan pedoman dalam setiap langkah. Kebahagiaan juga bermuara pada ketenangan jiwa, ketika seseorang dikelilingi oleh kebaikan, melihat cahaya harapan dalam sekitarnya, dan merasakan kehadiran nilai-nilai yang meneduhkan. Maka, kebahagiaan bukan dicari di luar, tetapi ditemukan dalam kedalaman hati yang jujur, lapang, dan penuh syukur. Ada yang memiliki harta, tapi tetap gelisah. Ada yang meraih jabatan tinggi, tapi merasa hampa. Ada pula yang memiliki banyak teman, tapi hatinya terasa sepi. Mengapa begitu? Karena kebahagiaan sejati bukan terletak pada apa yang kita miliki, tetapi pada siapa yang menguasai hati kita. Dalam bu...

MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK

MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK Flyer Pertemuan Ke-1 Literasi digital adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang dalam menggunakan media digital secara bijak dan efektif, yang mencakup pemanfaatan berbagai alat komunikasi, jaringan internet, dan teknologi digital lainnya untuk mengakses, memahami, mengolah, dan menyebarkan informasi. Orang yang memiliki literasi digital yang baik mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, berpikir kritis terhadap konten digital, dan memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi secara efektif. Di era sekarang ini, teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak bisa lagi menghindar dari kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat. Hampir semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, komunikasi, hingga layanan publik, telah terkoneksi dan mengalami digitalisasi. Teknologi hadir untuk memudahkan aktivitas kita, memberikan efisiensi, serta mem...

REST AREA

  REST AREA PERJALANAN MANUSIA Oleh Asep Saepul Adha   Rest Area KM456 (Pendopo)  Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/ Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka. Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui. Coba perhatikan " Rest Area " berikut R uh sudah menjadi bahasan sejak zama...