Catatan Pertemuan Ke-10
"Menulis Itu Mudah"
Oleh : Asep Saepul Adha
Oleh : Asep Saepul Adha
Moderator :
Sigid Purwo Nugroho, S.H.
Narasumber : Prof. Dr. Ngainun Naim, M.Hi.
Narasumber : Prof. Dr. Ngainun Naim, M.Hi.
Moderator memulai acara dengan mengucapkan
: “Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat malam
bapak/ibu sobat literasi. Salam sejahtera untuk kita semua. Jumpa lagi di
pertemuan ke-10 KBMN PGRI Gelombang 31.”
Selanjutnya beliau memperkenalkan diri daIjin
memperkenalkan diri, saya Sigid Purwo Nugroho, bertugas sebagai Moderator malam
ini yang akan membersamai Narasumber hebat Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.
Saya juga akan menemani bapak/ibu penulis
hebat selama 2 (dua) jam ke depan. Kita akan sharing bersama Narasumber luar
biasa yang akan menguraikan materi dengan topik Menulis Itu Mudah.
Bapak/ibu sobat literasi, sebelum kita
memulai pertemuan dalam dunia maya ini, marilah kita berdo'a terlebih dahulu
menurut agama masing-masing untuk memohon agar hati diluaskan serta jalan dalam
berkarya melalui tulisan selalu dimudahkan. Berdoa dipersilahkan.
Berdo’a Selesai
Susunan acara pada malam hari ini terdiri
dari:
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Pada sesi tanya jawab, pertanyaan dapat
disampaikan ke nomor WA: 085320068006 dengan format: nama, asal kota, dan
pertanyaan.
Baiklah Bapak/Ibu hebat siapkan gawai,
kopi atau teh hangat plus cemilan ringan untuk menemani kegiatan kita malam
ini. Pastikan juga keadaan rumah sudah terkondisikan dengan baik.
Sobat pegiat literasi, apa yang terpikir
saat kita bicara tentang menulis? Ternyata banyak sekali quote-quote baik dari
penulis terkenal hingga tokoh besar.
- Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. - Ali bin Abi Thalib.
- Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal di atas segalanya: banyak membaca dan banyak menulis. - Stephen King.
- Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. - Pramoedya Ananta Toer.
Nah bapak/ibu, materi tentang menulis
malam ini akan dikupas oleh Narasumber kita Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim,
M.H.I.
Yuuk kita simak CV beliau terlebih dahulu.
Luar biasa bukan... 👏🏻👏🏻👏🏻 Kadang saya
sendiri berpikir kapan buku karya saya bisa terus bertambah... bertambah... dan
bertambah... Konsisten menulis itu ternyata tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Dan terkadang kita membutuhkan motivasi dari orang-orang di sekeliling
kita.
Oh ya bapak/ibu, saya ingat betul ketika
saya mengikuti KBM PGRI Gelombang 23 dan menyimak materi dari Prof. Dr. Ngainun
Naim, M.H.I. Beliau sempat share link youtube milik beliau. Setelah kelas
selesai saya menyempatkan untuk menonton tayangan video youtube tersebut. Saya
sangat termotivasi oleh beliau untuk menjadi pegiat literasi. Esoknya saya
tayangkan kembali di kelas, dan luar biasa, murid-murid pun sangat termotivasi
untuk mengikuti jejak beliau. Bagi yang berminat menontonnya, silahkan klik
link dibawah ini
Baik bapak/ibu, tanpa berlama-lama lagi
mari kita sambut dengan meriah Narasumber kita malam ini Bapak Prof. Dr.
Ngainun Naim, M.H.I.
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Bapak Ngainun Naim menyampaikan materinya dengan runtut dan teliti.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Tema kita ini menarik: MENULIS ITU MUDAH.
Saya lupa memberikan informasi bahwa
seharusnya tema itu diakhiri dengan tanda tanya. Ini disebabkan karena kata
MUDAH itu tidak berlaku untuk semua orang. Bagi yang memenuhi kriteria
tertentu, menulis memang mudah. Tapi bagi yang jarang menulis, kata MUDAH
tampaknya perlu untuk dipertimbangkan.
Baik. Sebelum saya lanjutkan, silahkan
baca tulisan sederhana saya berikut ini.
[1] Hal pertama yang
penting diperhatikan adalah menulis tentang yang dialami.
Jika ingin mudah
menulis, ini yang sebaiknya dilakukan. Kita semua pernah mengalaminya. Tinggal
bercerita saja dalam bentuk tulisan. Jadi tidak perlu
banyak mikir. Ini ada contoh lagi. Silahkan dibaca ! Saya sendiri punya beberapa buku mandiri hasil perjalanan. Ya hanya kumpulan catatan selama perjalanan.
Buku ini berisi catatan saya selama mendapatkan biaya untuk studi selama sekitar 11 Hari di Brunei Darussalam. Menjadi buku dengan ketebalan sekitar 100 halaman karena ada juga banyak foto di dalamnya.
Saya juga MEMAKSA teman-teman untuk menulis bersama. Jadilah buku antologi. Jadi selama 11 hari di Brunei Darussalam, menghasilkan 1 buku mandiri, 1 buku antologi, dan 1 artikel ilmiah.
Sesuai tema malam ini, menulis itu mudah jika kita menulis apa yang dialami,
[2] menulis akan mudah jika kita menulis apa yang dibaca.
Bentuknya bisa disebut dengan RESENSI BUKU.
Apa, mengapa, dan bagaimana dengan resensi buku?
Ini penjelasannya, silahkan dibaca :
Saya telah membuat banyak resensi buku. Nanti Insyaallah akan saya bagikan satu file buku saya yang isinya resensi semua he he he. Tolong Mas @~Sigid PN ingatkan ya nanti.
Ini contoh resensi sederhana saya.
[3] Menulis tentang orang-orang di sekitar kita.
Ini bisa siapa saja. Bisa orang tua kita. Bisa guru kita. Bisa tetangga atau tentang siapa pun. Intinya kita menulis hal apa pun yang menurut kita menarik. Tentang guru, saya beberapa kali menulisnya. Ini contohnya: https://www.spirit-literasi.id/2024/03/role-model.html.
Tentang Bapak saya Almarhum, saya bersama adik-adik sudah menulis satu buku tentang beliau.
Baik. Itu tiga tema yang bisa ditulis. Lainnya tentu masih sangat banyak.
Bagaimana strategi menulisnya?
[1] Menulis di pagi hari.
Ini karena tubuh masih segar. Otak belum capek. Banyak di antara Bapak Ibu sekalian yang mungkin tidak setuju. Tidak apa-apa. Tapi kalau saya, pagi itu memang waktu istimewa. Kalau sudah malam begini, nulis sudah sulit.
[2] Bermental proses.
Jangan instan. Tidak ada orang yang bisa nulis dalam hitungan hari.
[3] Menulis sedikit demi sedikit.
Jadi sekali menulis tidak harus langsung banyak. Saya memiliki beberapa bentuk kebiasaan menulis. Ada tulisan yang saya buat di buku tulis dulu.
Saya menulisnya sedikit demi sedikit, sekali duduk paling 2-3 paragraf. Saya menyebutnya NGEMIL
(Kayak orang makan saja he he he) Ini penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan ngemil
https://www.spirit-literasi.id/2023/06/hernowo-spirit-literasi-dan-teknik.html
[4] Sabar menjalani proses.
Banyak orang ingin menjadi penulis tetapi tidak tahan dengan hambatan. Misalnya tidak menemukan ide. Padahal ide itu ada di mana-mana. Kita sendiri juga sumber ide. Hanya butuh kepekaan dan latihan. Jika tidak sabar, ide juga tidak akan ditemukan. Saya bisa menulis setelah mendengarkan khotbah jumat.
Jadi sabarlah menjalani proses. Pelan tetapi pasti nantinya menulis akan mudah.
Bapak Prof. Ngainun Naim menutup paparannya dengan kata "Itu dulu pengantar dari saya. Terima kasih Mas @~Sigid PN"
Moderator bapak Sigid PN mengucapkan "Terima kasih kami haturkan kepada Narasumber hebat Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.Si yang telah menyampaikan materi dengan luar biasa. Semoga dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita semua."
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Bapak Moderator kemudian memimpin sesi tanya jawab.
"Bapak/ibu, saat ini kita memasuki sesi tanya jawab. Silahkan pertanyaan khususnya yang menyangkut topik materi malam ini dapat disampaikan ke nomor WA: 085320068006 dengan format: nama, asal kota, dan pertanyaan."
Seperti biasa bigitu sesi tanya dibuka, laksana air dalam pipa yang dibuka kerannya pertanyaan pun langsung keluar dengan derasnya.
Misalnya Pertanyaan 1 :
Dadan Suandi - Sukabumi - Bagaimana tips membumbui cerita yang bersumber dari pengalaman supaya bisa membuat orang tertarik untuk membacanya?
Dijawab dengan lugas oleh narasumber
"Terima kasih Pak Dadan Suandi atas pertanyaannya. Saya berpendapat bahwa membumbui cerita itu soal keterampilan yang perlu dilatihkan. Dengan sering berlatih. Dengan banyak membaca. Dengan mengembangkan imajinasi. Prosesnya memang tidak sederhana. Mudah diucapkan tetapi saat dipraktikkan tidak selalu mudah. Selamat mencoba Pak Dadan."
Pertanyaan 2
Jujur saja saya sangat menikmati materi malam ini terasa menyentuh banget di hati, benak pikiran jadi bangkit. Dari materi istilahnya ngemil menarik sekali Banyak orang ingin menjadi penulis tetapi tidak tahan dengan hambatan. Saya sering mengalami hambatan selama ngemil juga Prof. Tapi ga tahu bagaimana solusinya
Pertanyaan saya: Pernahkah Prof. mengalami hambatan? Kapan dan bagaimana solusinya dalam menghadapi hambatan tersebut?
Umi Kulsum Kebumen
Bapak Ngainun Naim menjawabnya sebagai berikut
Terima kasih Mbak/Bu Umi Kulsum. Tentu saja saya sering mengalami hambatan. Sebabnya banyak. Misalnya, kesibukan yang tinggi. Bisa juga karena macet. Saya selalu berusaha membangun kesadaran diri bahwa bisa menulis itu anugrah hidup yang harus disyukuri. Caranya ya dengan menulis itu sendiri. Karena itu ketika macet, saya berusaha mengurainya. Bisa dengan membaca Al-Qur'an. Bisa juga dengan cara-cara lainnya. Meskipun tidak selalu mudah, biasanya akan ditemukan solusi untuk mengatasi hambatan yang ada. Asal ada kemauan, Insyaallah ada jalan. Where there is a will, there is a way.
Pertanyaan 3
Saya mau bertanya ke Prof. Apakah perlu temen solid sesekolah. biar setiap agenda sekolah atau jalan-jalan study tour jadi sebuah buku?
Bapak Narasumber menjawab
Waalaikumsalam. Itu gagasan ideal Kang YS tetapi jangan dipaksakan. Perlu proses. Pelan-pelan dipersiapkan segala sesuatunya. Di kampus saya, setiap kelompok mahasiswa KKN harus membuat buku antologi. Itu baru jalan setelah beberapa tahun. Sekarang sudah mapan. Dosen juga begitu. Banyak manfaatnya tetapi semuanya butuh proses.
Pertanyaan 4
Nama : Cicin - Garut
Jawaban Narasumber :
Juga perlu sering berlatih menulis.
Dengan cara ini, apa yang Anda alami akan terkurangi
Mari terus menulis.
Jalani prosesnya
Nikmati aktivitasnya
Terima kasih
Moderator tak lupa mengucapkan "Alhamdulillah. Sekali lagi kami haturkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I atas paparannya dan closing statement yang sangat bermanfaat dan menginspirasi." ketika menutup kegiatan ini
Makin terasa mudah dipahami
BalasHapusTerimakasih
HapusKeren pisan Kang Asep👍👍
BalasHapusWaduh, jadi malu
HapusMantap, resume makin bagus. Semangat terus untuk menulis
BalasHapusRapi dan lengkap
BalasHapusBagus sekali pak... lengkap
BalasHapusMakanya saya nyebutnya Catatan bukan Resume, karena terlalu banyak 🤣🤣
HapusKeren pak resumenya. Semangaatt
BalasHapusLengkap banget.... Siip👍
BalasHapusTerima kasih resumenya, keren banget.
BalasHapus