Langsung ke konten utama

Peran Guru di Tengah Perubahan yang Tiada Henti

Peran Guru di Tengah Perubahan yang Tiada Henti

Oleh Asep Saepul Adha

Perubahan zaman begitu cepat. Dunia terasa semakin sempit dan waktu seakan berjalan lebih cepat. Di tengah dinamika ini, perubahan terjadi dalam dua arah: positif dan negatif. Kita telah melangkah dari zaman kegelapan menuju era yang gemerlapan.

Transformasi ini tidak hanya mempengaruhi teknologi dan ekonomi, tetapi juga meresap ke dalam karakter individu. Perubahan nilai, perilaku, dan cara pandang menjadi bukti nyata dari era baru yang kita hadapi. Dunia modern menuntut kita untuk beradaptasi, namun penting untuk tetap mempertahankan jati diri dan integritas di tengah arus perubahan yang tiada henti.

Guru dengan berbagai atributnya, jika hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, akan kalah dengan Google atau YouChat. Oleh karena itu, guru zaman sekarang harus mampu lebih dari sekadar menyampaikan materi. Mereka harus bisa mengajar, membimbing, dan mengarahkan siswa dalam menggunakan teknologi informasi berbasis pencarian seperti Google dengan bijak.

Peran guru kini meliputi mendidik siswa tentang cara memilih dan memilah informasi yang valid dan relevan, serta mengajarkan keterampilan kritis yang diperlukan untuk memahami dan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dari internet. Dengan demikian, guru tidak hanya menjadi sumber ilmu, tetapi juga menjadi mentor dalam navigasi dunia digital yang kompleks.

Meskipun perubahan sering kali membuat pusing, seperti pergantian kurikulum yang terus-menerus, guru tidak harus takut terhadap perubahan. Jalani petunjuk teknis dan ikuti aturannya.

Dalam dunia pendidikan, semakin banyak orang yang menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi dan belajar. Tidak jarang dinas dan kementerian menggunakan blog dan media sosial untuk melacak kemajuan siswa. Oleh karena itu, guru harus fleksibel dan memanfaatkan media sosial untuk berbagi praktik pembelajaran terbaik dan meningkatkan komunikasi dan transparansi. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih kuat antara sekolah, guru, siswa, dan orang tua.

Media sosial berkembang pesat dan fungsinya semakin beragam seiring dengan kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI). Kini, banyak aplikasi yang berkolaborasi dengan teknologi AI, membawa perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi dan mengonsumsi informasi. AI memperkaya pengalaman pengguna dengan fitur-fitur canggih seperti rekomendasi konten yang dipersonalisasi, analisis sentimen, dan otomatisasi layanan pelanggan.

Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuka peluang baru bagi kreativitas dan inovasi dalam dunia digital. Media sosial tidak lagi sekadar platform untuk bersosialisasi, tetapi juga menjadi ekosistem dinamis yang menghubungkan kita dengan dunia melalui kecerdasan buatan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersungkur dan Tersingkir

Tersungkur dan Tersingkir  Oleh : Asep Saepul Adha  Suasana subuh untuk muhasabah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka, setiap orang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Orang yang satu memerlukan orang yang lainnya untuk bersosialisasi dan saling mendukung. Orang kaya membutuhkan orang miskin. Orang kaya mungkin memerlukan tenaga kerja, keahlian, atau pandangan yang berbeda dari mereka yang kurang mampu. Di sisi lain, orang miskin mungkin memerlukan bantuan, peluang, atau bimbingan dari mereka yang lebih beruntung secara materi.  Situasi biasanya memengaruhi cara seseorang berperilaku terhadap orang lain. Banyak orang akan berusaha mendekat dan memikat untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang berada dalam kondisi yang baik, seperti memiliki kekayaan atau kesehatan yang baik. Mereka tertarik pada aura positif dan prospek keuntungan dari hubungan. Namun, ketika men...

REST AREA

  REST AREA PERJALANAN MANUSIA Oleh Asep Saepul Adha   Rest Area KM456 (Pendopo)  Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/ Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka. Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui. Coba perhatikan " Rest Area " berikut R uh sudah menjadi bahasan sejak zama...

Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribadat

  Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribad at Oleh : Asep Saepul Adha Di pagi yang masih malam, ketika kegelapan masih menyelimuti langit, suasana subuh yang syahdu mulai menjalar. Udara sejuk merangkum bumi dalam dekapannya yang tenang. Suasana sunyi hampir meresap ke dalam jiwa, seolah alam memohon untuk sejenak merenungi keindahan ciptaan-Nya. Seperti biasanya, sambil menunggu adzan subuh berkumandang kami membaca beberapa ayat Al Qur'an, sesuai kata pak ustadz "nggak banyak juga nggak apa-apa, asal dawam/konsisten. Menjelang adzan saya berangkat ke mesjid. Terlihat di ufuk timur, gumpalan awan mulai terpilin oleh jari-jemari mentari yang hendak muncul. Cahaya merah keemasan membelai langit, mengumbar harapan bagi hari yang akan datang. Diiringi gemericik air mancur dari kolam ikan memecah kesunyian, mengajak jiwa untuk berlayar dalam ketenangan, aku melangkah menuju garasi mengambil motor kemudian berangkat ke Masjid untuk melaksanakan tugas sebagai hamba Allah,...