Langsung ke konten utama

Teknik Penulisan Resume

Resume Pertemuan ke-3,  KBMN Gel.31

Oleh Asep Saepul Adha

Judul Materi    : Teknik Penulisan Resume
Nara Sumber   : Ibu Raliyanti, S.Sos., S.Kom., M.Pd.
Moderator       : Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd

Pembukaan

Kelas Pertemuan Ketiga KBMN Gel.31 dimulai pada pukul 19.00 WIB oleh Bu Sita (Moderator), yang merupakan alumni dari KBMN Gel.26.

Pemaparan Materi

Sebelum materi dimulai, Bu Sita memperkenalkan narasumber malam ini, Ibu Raliyanti, S.Sos., S.Kom., M.Pd., yang juga dikenal sebagai "Bunda Rali". Bunda Rali adalah alumni KBMN Gel.20 dan anggota TSO.

Bunda Rali akan berbagi nasihat dan pengalamannya untuk membantu para peserta KBMN Gel.31 lulus. Salah satu sarannya adalah menulis resume selama 30 pertemuan, kumpulkan link blog, dan kemudian mempublikasikannya.

Setelah itu, Bunda Rali memaparkan materi resume secara menyeluruh, yang mencakup:

Resume adalah ringkasan atau rangkuman dari sebuah tulisan panjang. Kita hanya menulis intisari atau pokok informasi dalam resume, tetapi kita tidak menghilangkan detail penting dari tulisan.

Cara Menulis Resume:
  • Amati materi dari narasumber dengan baik
  • Modifikasi materi dengan bahasa sendiri
  • Hindari copypaste seluruh materi narasumber
  • Kembangkan materi
  • Beri kesimpulan dengan gaya bahasa kita sendiri.

Media/Perangkat Menulis Resume:

  1. Blog: Buat resume di blog dengan cepat dan kirimkan untuk menarik banyak pengunjung. Kumpulkan tulisan resume tercepat untuk mendapatkan hadiah kejutan berupa buku secara gratis. Hindari plagiarisme.
  2. Media Platform Lain: Berlatih menulis dengan menggunakan berbagai platform seperti Kompasiana, Wordpress, Melintas.id, dll. Melalui tulisan di blog dan platform media lainnya, kita bisa saling berkunjung dan mengikuti.

Teknik Menjadikan Resume menjadi sebuah buku:

1. Buat TOC/Daftar isi
2. Pilih beberapa resume yang akan dijadikan buku
3. Pindahkan ke ms word
4. Rapikan
5. Cari penerbit

Demikianlah teknik membuat resume ala Ibu Raliyanti, S.Sos., S.Kom., M.Pd. mudah-mudahan kita bisa memahaminya









Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersungkur dan Tersingkir

Tersungkur dan Tersingkir  Oleh : Asep Saepul Adha  Suasana subuh untuk muhasabah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka, setiap orang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Orang yang satu memerlukan orang yang lainnya untuk bersosialisasi dan saling mendukung. Orang kaya membutuhkan orang miskin. Orang kaya mungkin memerlukan tenaga kerja, keahlian, atau pandangan yang berbeda dari mereka yang kurang mampu. Di sisi lain, orang miskin mungkin memerlukan bantuan, peluang, atau bimbingan dari mereka yang lebih beruntung secara materi.  Situasi biasanya memengaruhi cara seseorang berperilaku terhadap orang lain. Banyak orang akan berusaha mendekat dan memikat untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang berada dalam kondisi yang baik, seperti memiliki kekayaan atau kesehatan yang baik. Mereka tertarik pada aura positif dan prospek keuntungan dari hubungan. Namun, ketika men...

REST AREA

  REST AREA PERJALANAN MANUSIA Oleh Asep Saepul Adha   Rest Area KM456 (Pendopo)  Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/ Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka. Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui. Coba perhatikan " Rest Area " berikut R uh sudah menjadi bahasan sejak zama...

Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribadat

  Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribad at Oleh : Asep Saepul Adha Di pagi yang masih malam, ketika kegelapan masih menyelimuti langit, suasana subuh yang syahdu mulai menjalar. Udara sejuk merangkum bumi dalam dekapannya yang tenang. Suasana sunyi hampir meresap ke dalam jiwa, seolah alam memohon untuk sejenak merenungi keindahan ciptaan-Nya. Seperti biasanya, sambil menunggu adzan subuh berkumandang kami membaca beberapa ayat Al Qur'an, sesuai kata pak ustadz "nggak banyak juga nggak apa-apa, asal dawam/konsisten. Menjelang adzan saya berangkat ke mesjid. Terlihat di ufuk timur, gumpalan awan mulai terpilin oleh jari-jemari mentari yang hendak muncul. Cahaya merah keemasan membelai langit, mengumbar harapan bagi hari yang akan datang. Diiringi gemericik air mancur dari kolam ikan memecah kesunyian, mengajak jiwa untuk berlayar dalam ketenangan, aku melangkah menuju garasi mengambil motor kemudian berangkat ke Masjid untuk melaksanakan tugas sebagai hamba Allah,...