Gali Potensi Ukir Prestasi
Malam Keempat yang Inspiratif
Malam ini, pertemuan kelas Belajar Menulis memasuki sesi keempat
dengan tema yang tak kalah menarik, "Gali Potensi Ukir Prestasi".
Ditemani oleh narasumber yang kompeten, Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd, dan moderator
yang piawai, Bapak Edmu Yulfizar Abdan Syakura, Gr. M.Pd, para peserta diajak
menyelami kisah inspiratif dan tips jitu untuk menggali potensi diri dan
mengukir prestasi.
Sosok Ibu Aam Nurhasanah yang Multitalenta
Ibu Aam Nurhasanah, seorang guru SMPN Satu Atap 4 Cipanas di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, bukan hanya inspirator bagi para muridnya, tetapi juga bagi banyak orang di luar sana. Di balik dedikasinya sebagai pendidik, beliau menyimpan semangat luar biasa dalam dunia menulis yang telah mengantarkannya pada berbagai prestasi gemilang.
Sosok Ibu Aam Nurhasanah yang Multitalenta
Ibu Aam Nurhasanah, seorang guru SMPN Satu Atap 4 Cipanas di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, bukan hanya inspirator bagi para muridnya, tetapi juga bagi banyak orang di luar sana. Di balik dedikasinya sebagai pendidik, beliau menyimpan semangat luar biasa dalam dunia menulis yang telah mengantarkannya pada berbagai prestasi gemilang.
Perjalanan Ibu Aam dalam dunia menulis dimulai dengan bergabungnya
beliau di komunitas "Belajar Menulis" (BM). Di sana, beliau
menuangkan ide dan ceritanya, dan bahkan berhasil menerbitkan buku antologi
pertamanya berjudul "Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng". Prestasi
ini menjadi momen bersejarah baginya, karena namanya tercantum di urutan
pertama dari 42 peserta dari seluruh nusantara.
Meskipun pernah mengalami kegagalan di BM 8, semangat Ibu Aam tak
pernah padam. Beliau terus berlatih dan pantang menyerah, hingga akhirnya
berhasil menyelesaikan tugas-tugas resumenya dan lulus dari BM 12.
Perjuangannya membagi waktu di antara pekerjaan dan menulis memang tidak mudah,
namun tekadnya yang kuat menjadi kunci kesuksesannya.
Setelah lulus dari BM 12, Ibu Aam mewujudkan mimpinya menjadi
penulis hebat dengan menerbitkan buku solo perdananya berjudul "Mengukir
Mimpi Jadi Penulis Hebat". Buku ini menjadi bukti nyata bahwa mimpi dapat
diraih dengan kerja keras dan dedikasi.
Semangat Ibu Aam tak berhenti di situ. Beliau terus berkarya dan
mengabdikan diri di dunia menulis. Beliau bergabung dengan tim Om Jay sebagai
moderator, dan bahkan menulis buku tentang keahliannya tersebut berjudul
"Kunci Sukses Menjadi Moderator Online".
Tak hanya itu, Ibu Aam juga menunjukkan talentanya sebagai kurator,
di mana beliau bertugas mengumpulkan naskah para peserta "Belajar
Menulis" untuk diterbitkan menjadi buku antologi.
Kehausan Ibu Aam untuk terus belajar dan berkembang tak pernah padam. Beliau mengikuti lomba blog PGRI dan berhasil meraih juara 1 tingkat nasional. Prestasi ini mengantarkannya pada penerbitan buku ketiganya berjudul "Bloger Inspiratif".
Kehausan Ibu Aam untuk terus belajar dan berkembang tak pernah padam. Beliau mengikuti lomba blog PGRI dan berhasil meraih juara 1 tingkat nasional. Prestasi ini mengantarkannya pada penerbitan buku ketiganya berjudul "Bloger Inspiratif".
Kemampuan Ibu Aam tak hanya terbatas pada menulis. Beliau dipercaya
oleh muridnya, Juminah, untuk mengedit naskah novel setebal 300 halaman.
Kesabaran dan keuletannya dalam menyusun cerita tersebut menghasilkan novel
berjudul "Seindah Takdir Cinta", yang menjadi novel pertama hasil
karyanya sebagai editor.
Dari Editor Novel Menjadi Penulis Inspiratif
Kisah Ibu Aam Nurhasanah tak berhenti pada kesuksesannya sebagai editor novel. Beliau terus berkarya dan mendapatkan pengakuan dari rekan-rekannya di dunia menulis. Banyak yang meminta jasanya untuk mengedit hasil resumen di kelas "Belajar Menulis". Hal ini menunjukkan kepercayaan dan kekaguman mereka terhadap kemampuan Ibu Aam.
Dari Editor Novel Menjadi Penulis Inspiratif
Kisah Ibu Aam Nurhasanah tak berhenti pada kesuksesannya sebagai editor novel. Beliau terus berkarya dan mendapatkan pengakuan dari rekan-rekannya di dunia menulis. Banyak yang meminta jasanya untuk mengedit hasil resumen di kelas "Belajar Menulis". Hal ini menunjukkan kepercayaan dan kekaguman mereka terhadap kemampuan Ibu Aam.
Sepertinya, bagi Ibu Aam, perjalanan panjang tanpa diabadikan dalam
buku terasa kurang lengkap. Pada awal Januari 2021, beliau kembali menerbitkan
buku solo keempatnya yang berjudul "Rajin Menulis Berbuah Manis".
Buku ini menceritakan kisah inspiratifnya dalam dunia menulis, penuh dengan
lika-liku dan perjuangan yang tak henti.
Perjalanan Ibu Aam untuk mencapai posisinya saat ini tidaklah
mudah. Beliau telah melalui banyak rintangan dan hambatan, namun berkat
dorongan dan kerja kerasnya yang luar biasa, beliau berhasil mengantarkan
dirinya ke fase yang gemilang.
Kesimpulan
Kisah Ibu Aam Nurhasanah adalah contoh nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, kita dapat meraih mimpi dan menginspirasi banyak orang. Beliau adalah sosok yang patut diteladani, tidak hanya dalam dedikasinya sebagai penulis, tetapi juga dalam kegigihannya dalam mencapai cita-cita.
Kesimpulan
Kisah Ibu Aam Nurhasanah adalah contoh nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, kita dapat meraih mimpi dan menginspirasi banyak orang. Beliau adalah sosok yang patut diteladani, tidak hanya dalam dedikasinya sebagai penulis, tetapi juga dalam kegigihannya dalam mencapai cita-cita.
Semoga semangat Ibu Aam yang luar biasa dapat
mengantarkan Anda untuk mengikuti jejaknya dan meraih kesuksesan di dunia
menulis. Teruslah berkarya, jangan pernah menyerah, dan percaya pada kemampuan
Anda.
Siip tulisannya sudah menunjukan khas
BalasHapusTerimakasih ibu
HapusKeren resume nya
BalasHapusTerimakasih kakek Jay
Hapus