Langsung ke konten utama

Jujur

JUJUR

Gambar diunduh dari https://disperkimta.bulelengkab.go.id

Jujur atau tidak? Itu merupakan pertanyaan yang sangat sulit. Dalam konteks pendidikan di sekolah, setiap murid tanpa ragu akan menjawab "jujur" sebagai pilihan yang tepat. Namun, dalam kehidupan nyata, kejujuran sering kali diuji dan dipertukarkan dengan berbagai macam hal.

Di zaman sekarang, kejujuran menjadi sesuatu yang sangat berharga dan langka. Banyak orang lebih memilih untuk berbohong demi menyelamatkan diri mereka dari situasi yang sulit. Mereka beranggapan bahwa berbohong lebih aman dibandingkan dengan mengatakan kebenaran yang sering kali penuh dengan risiko. Namun, kebohongan, sekecil apapun itu, akan selalu membawa dampak negatif.

Berbohong dapat merenggut ketenangan jiwa. Setiap kebohongan yang kita ucapkan akan membuat hati kita merasa tidak nyaman. Perasaan bersalah dan berdosa akan terus menghantui kita jika kita tidak mengedepankan kejujuran. Kejujuran memang berat, tetapi hanya dengan bersikap jujur, kita bisa merasakan kedamaian sejati dalam hati dan pikiran.

Alangkah baiknya jika kita selalu mengatakan yang sebenarnya dan bertindak dengan kejujuran. Meskipun kejujuran kita mungkin tidak selalu disukai oleh banyak orang karena dianggap menyakitkan, namun kejujuran itu akan lebih dihargai dibandingkan menyembunyikan kebenaran yang pada akhirnya menimbulkan luka tersembunyi.

Apa pun pandangan orang tentang kejujuran kita, itu merupakan urusan hati nurani. Kita hanya perlu melakukan apa yang baik dan benar di hadapan-Nya. Sebelum kita bisa jujur kepada orang lain, kita harus belajar jujur pada diri sendiri terlebih dahulu, terutama jujur dalam keimanan kita kepada Allah.

Menjadi orang jujur jauh lebih penting daripada menjadi orang pintar. Orang jujur memiliki potensi untuk menjadi pintar, tetapi orang pintar belum tentu bisa menjadi jujur. Kejujuran adalah fondasi utama yang membawa kita pada kehidupan yang damai dan bermakna.

Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk selalu bersyukur dan menerima dengan ikhlas segala ketentuan-Nya dalam kehidupan kita. Dengan rasa syukur, hati kita menjadi lebih tenang dan penuh dengan kebahagiaan. Dengan ridho atas segala keputusan-Nya, kita akan menemukan kedamaian sejati, menyadari bahwa setiap kejadian adalah bagian dari rencana terbaik dari Sang Maha Pencipta. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk tetap berprasangka baik dan berpegang teguh pada iman, menerima setiap ujian dan nikmat dengan hati yang lapang dan penuh keikhlasan.

Komentar

  1. Great job.... be honest! because the honesty will take the perpetrator to heaven, teruslah menebar kebaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yess ! Bisa bahasa Inggris nya cuma ini 🤣🤣

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersungkur dan Tersingkir

Tersungkur dan Tersingkir  Oleh : Asep Saepul Adha  Suasana subuh untuk muhasabah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka, setiap orang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Orang yang satu memerlukan orang yang lainnya untuk bersosialisasi dan saling mendukung. Orang kaya membutuhkan orang miskin. Orang kaya mungkin memerlukan tenaga kerja, keahlian, atau pandangan yang berbeda dari mereka yang kurang mampu. Di sisi lain, orang miskin mungkin memerlukan bantuan, peluang, atau bimbingan dari mereka yang lebih beruntung secara materi.  Situasi biasanya memengaruhi cara seseorang berperilaku terhadap orang lain. Banyak orang akan berusaha mendekat dan memikat untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang berada dalam kondisi yang baik, seperti memiliki kekayaan atau kesehatan yang baik. Mereka tertarik pada aura positif dan prospek keuntungan dari hubungan. Namun, ketika men...

REST AREA

  REST AREA PERJALANAN MANUSIA Oleh Asep Saepul Adha   Rest Area KM456 (Pendopo)  Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/ Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka. Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui. Coba perhatikan " Rest Area " berikut R uh sudah menjadi bahasan sejak zama...

Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribadat

  Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribad at Oleh : Asep Saepul Adha Di pagi yang masih malam, ketika kegelapan masih menyelimuti langit, suasana subuh yang syahdu mulai menjalar. Udara sejuk merangkum bumi dalam dekapannya yang tenang. Suasana sunyi hampir meresap ke dalam jiwa, seolah alam memohon untuk sejenak merenungi keindahan ciptaan-Nya. Seperti biasanya, sambil menunggu adzan subuh berkumandang kami membaca beberapa ayat Al Qur'an, sesuai kata pak ustadz "nggak banyak juga nggak apa-apa, asal dawam/konsisten. Menjelang adzan saya berangkat ke mesjid. Terlihat di ufuk timur, gumpalan awan mulai terpilin oleh jari-jemari mentari yang hendak muncul. Cahaya merah keemasan membelai langit, mengumbar harapan bagi hari yang akan datang. Diiringi gemericik air mancur dari kolam ikan memecah kesunyian, mengajak jiwa untuk berlayar dalam ketenangan, aku melangkah menuju garasi mengambil motor kemudian berangkat ke Masjid untuk melaksanakan tugas sebagai hamba Allah,...