Langsung ke konten utama

Kisah Sederhana Rasa Luar Biasa

Kisah Sederhana, Rasa Luar Biasa

ini Teri Main Bola namanya

Sore beranjak senja, guratan cahaya keemasan menghiasi langit. Om Jay memikirkan gerangan apa yang akan dimasak nanti untuk makan malam. Sementara di dapur istri Om Jay sedang hilir mudik aktivitas kecil namun penting sedang berlangsung. Menu makan malam menjadi panggung utama dalam benaknya. Para ibu seperti Istri Om Jay, kerap kali disibukkan dengan urusan ini, memastikan keluarga terpenuhi kebutuhan perutnya.

Takdir seperti turut campur. Tepat di saat itu, Abang sayur, penjual sayur keliling langganan, melintas di depan rumah. Ini adalah sebuah momen yang disambut baik oleh Om Jay. Ia pun keluar dan memborong dua bahan masakan sederhana namun kaya rasa: kacang tanah dan ikan teri.

Dari interaksi singkat antara pembeli dan penjual sayur keliling tersebut, tercipta sebuah keputusan. Om Jay minta tolong isterinya untuk membuat teri kacang untuk disantap bersama keluarga tercinta. Teri kacang, masakan rumahan yang tak lekang oleh waktu, menjadi bintang malam ini.

Setelah matang, teri kacang pun dihidangkan istri Omjay. Harum semerbak masakan itu menyapu seluruh dapur bahkan sampai ke ruangan dimana Om Jay sedang menunggu masakan matang sambil menulis untuk Kompasiana. “Wow, harumnya” kata Om Jay sambil beranjak ke dapur.

Om Jay memuji sang istri : “Hidangan sederhana ini, jauh dari kesan gemerlap restoran atau teknik memasak yang rumit. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan kekuatan rasa yang luar biasa. Aroma gurih kacang tanah yang disangrai berpadu dengan ikan teri yang gurih pedas, mampu membangkitkan selera makan saya.”

Istri Omjay, sangat piawai dalam memasak dan dengan kepiawaiannya memanfaatkan barang yang sederhana menjadi masakan yang istimewa, dan ketika dimakan bersama keluarga menciptakan suasana yang menyenangkan dan mengenyangkan

Kadang kala, inspirasi untuk memasak bisa datang dari hal yang sederhana. Dan dari kesederhanaan itu, bisa terlahir sebuah hidangan yang luar biasa, tak hanya dari segi rasa, tetapi juga makna yang terkandung di dalamnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersungkur dan Tersingkir

Tersungkur dan Tersingkir  Oleh : Asep Saepul Adha  Suasana subuh untuk muhasabah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka, setiap orang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Orang yang satu memerlukan orang yang lainnya untuk bersosialisasi dan saling mendukung. Orang kaya membutuhkan orang miskin. Orang kaya mungkin memerlukan tenaga kerja, keahlian, atau pandangan yang berbeda dari mereka yang kurang mampu. Di sisi lain, orang miskin mungkin memerlukan bantuan, peluang, atau bimbingan dari mereka yang lebih beruntung secara materi.  Situasi biasanya memengaruhi cara seseorang berperilaku terhadap orang lain. Banyak orang akan berusaha mendekat dan memikat untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang berada dalam kondisi yang baik, seperti memiliki kekayaan atau kesehatan yang baik. Mereka tertarik pada aura positif dan prospek keuntungan dari hubungan. Namun, ketika men...

REST AREA

  REST AREA PERJALANAN MANUSIA Oleh Asep Saepul Adha   Rest Area KM456 (Pendopo)  Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/ Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka. Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui. Coba perhatikan " Rest Area " berikut R uh sudah menjadi bahasan sejak zama...

Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribadat

  Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribad at Oleh : Asep Saepul Adha Di pagi yang masih malam, ketika kegelapan masih menyelimuti langit, suasana subuh yang syahdu mulai menjalar. Udara sejuk merangkum bumi dalam dekapannya yang tenang. Suasana sunyi hampir meresap ke dalam jiwa, seolah alam memohon untuk sejenak merenungi keindahan ciptaan-Nya. Seperti biasanya, sambil menunggu adzan subuh berkumandang kami membaca beberapa ayat Al Qur'an, sesuai kata pak ustadz "nggak banyak juga nggak apa-apa, asal dawam/konsisten. Menjelang adzan saya berangkat ke mesjid. Terlihat di ufuk timur, gumpalan awan mulai terpilin oleh jari-jemari mentari yang hendak muncul. Cahaya merah keemasan membelai langit, mengumbar harapan bagi hari yang akan datang. Diiringi gemericik air mancur dari kolam ikan memecah kesunyian, mengajak jiwa untuk berlayar dalam ketenangan, aku melangkah menuju garasi mengambil motor kemudian berangkat ke Masjid untuk melaksanakan tugas sebagai hamba Allah,...