Langsung ke konten utama

Mengatasi Writer's Block

 Mengatasi Writer's Block
 oleh : Asep Saepul Adha

Seperti halnya langit yang tak selalu cerah, perjalanan dalam berkarya dan menulis pun penuh dengan dinamika. Ada kalanya ide mengalir deras bagaikan air terjun, namun tak jarang pula kita terjebak dalam kebuntuan yang seolah tak berujung.


Kesibukan, perubahan suasana hati, dan berbagai kendala lainnya bagaikan badai yang menghadang, membuat kita terpaku dan tak mampu melangkah maju. Pernahkah Anda mengalaminya, Sobat Penulis? Rasa bingung melanda, "Mau nulis apa lagi ya?", "Ideku buntu nih!". Hati-hati, bisa jadi kamu telah terserang virus menular yang berbahaya bagi para penulis: "Writer's Block".


Apa itu Writer's Block?


Writer's Block adalah kondisi di mana seorang penulis mengalami kesulitan untuk memulai atau melanjutkan proses menulis. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kehabisan ide, rasa cemas, perfeksionisme, hingga kelelahan mental.


Secara sederhana, writer's block bisa dimaknai sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya (Wikipedia).


Ciri-ciri Writer's Block:


  • Sulit untuk fokus dan berkonsentrasi
  • Kehabisan ide dan merasa buntu
  • Rasa cemas dan tidak percaya diri
  • Mudah terdistraksi
  • Menunda-nunda pekerjaan menulis


Pernahkah Anda merasa buntu saat menulis? Bingung mau lanjutkan cerita ke mana, atau merasa ide-idemu mengering? Tenang, kamu tidak sendirian! Rasa buntu ini biasa dikenal dengan Writer's Block, momok menakutkan bagi para penulis.


Tapi, jangan khawatir! Dalam kesempatan ini, saya akan berbagi tips jitu menurut Bunda Ditta Widya Utami untuk mengatasi Writer's Block dan membangkitkan kembali semangat menulis.


Jurus jitu Bunda Ditta Widya Utami adalahsebagai berikut:


1. Rehat sejenak


Bagi yang lelah fisik, Anda mungkin memilih untuk rehat sejenak, melakukan healing, mindfulness, atau aktivitas lain yang bisa membantu menyegarkan pikiran dan tubuh. 


Dengan memberikan diri waktu untuk beristirahat dan memulihkan energi, Anda akan lebih siap untuk kembali menulis dengan semangat dan kreativitas yang baru. Menjaga keseimbangan antara istirahat dan aktivitas kreatif sangat penting untuk menjaga produktivitas dalam jangka panjang.


2. Pergi ke perpustakaan membaca artikel/buku, 


Bagi Anda yang belum ada ide, mungkin memilih untuk pergi ke perpustakaan, membaca artikel atau buku, atau melakukan hal lain yang bisa memancing ide menulis keluar. Aktivitas seperti ini dapat membuka wawasan baru dan merangsang kreativitas.


Berinteraksi dengan berbagai sumber informasi sering kali bisa membantu menemukan inspirasi dan membangkitkan semangat menulis kembali.


3. Meminta teman dekat untuk mengoreksi terlebih dahulu. 


Anda yang merasa tulisannya belum sempurna bisa meminta teman dekat untuk mengoreksi terlebih dahulu. Dengan meminta masukan, Anda dapat melakukan revisi yang diperlukan. Proses ini tidak hanya membantu memperbaiki kualitas tulisan, tetapi juga memberikan perspektif baru yang mungkin sebelumnya terlewatkan. Akhirnya, dengan bantuan dan saran dari teman, tulisan dapat disempurnakan dan siap untuk diterbitkan.


4. Mencari gold time

Bagi yang sedang sibuk, Anda mungkin bisa mencari waktu emas untuk menulis. Meski padat dengan berbagai aktivitas, meluangkan waktu walau sejenak untuk tetap menulis bisa menjadi cara untuk menjaga aliran kreatifitas tetap hidup. Menghargai momen-momen kecil ini dan menjadikannya sebagai kesempatan untuk menuangkan ide-ide dapat membantu mempertahankan produktivitas menulis meski di tengah kesibukan sehari-hari.


Nah kalau ini sudah ada contoh nyatanya ya, seperti Dr. Wijaya Kusumah yang sibuknya luar biasa tapi bisa menulis setiap hari. Atau seperti Prof. Ngainun Naim (Ibu Bapak yang ikut jumpa penulis di Bandung kemarin kirim mungkin masih ingat ceritanya) dimana beliau selalu menyempatkan menulis, bahkan jika sangat sibuk, setidaknya 3 paragraf tetap beliau lakukan aktivitas menulisnya.


5. Mencari mood booster


Bagi yang sedang kehilangan mood, mencari mood booster dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan bisa menjadi solusi yang efektif. Misalnya, jalan-jalan bersama keluarga dapat membangkitkan kembali semangat untuk menulis. Menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat, menikmati pemandangan baru, dan merasakan kebahagiaan dalam momen-momen sederhana sering kali mampu menyegarkan pikiran dan membuka kembali aliran ide-ide kreatif.


6. Menemukan Inspirasi dari Sekeliling


Saat writer's block terjadi, luangkan waktu sejenak untuk melihat sekelilingmu. Pilihlah satu benda yang menarik perhatianmu, lalu fokuslah pada benda tersebut. Amati detail-detailnya, rasakan teksturnya, dan bayangkan ceritanya. Biarkan benda tersebut menjadi sumber inspirasi yang membangkitkan kreativitasmu. Gunakan benda itu sebagai titik awal untuk menulis sebuah cerita, puisi, atau artikel, dan lihat bagaimana ide-ide baru mulai mengalir dari pengamatan sederhana ini.


7. Menelusuri Pertanyaan Refleksi


Tanyakan pada diri Anda sendiri: Apa yang sedang terjadi saat ini? Apa yang kamu inginkan? Berhentilah sejenak dan renungkan pertanyaan-pertanyaan ini. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi awal mula dari sebuah tulisan.


Tuangkan perasaan dan pemikiranmu dengan bebas, tanpa rasa takut salah atau ragu. Dengan membiarkan diri mengalir mengikuti arus pikiran, kamu mungkin akan menemukan inspirasi yang tak terduga dan mendalam untuk tulisanmu.


8. Menajamkan Indra dan Menemukan Keindahan dalam Kesederhanaan


Kembalikan fokusmu pada indera. Perhatikan hal-hal sederhana di sekitarmu, seperti jepit jemuran. Benda yang mungkin terlihat biasa-biasa saja ini bisa menjadi sumber ide tulisan yang menarik. Bayangkan ceritanya: bagaimana ia dibuat, bagaimana ia digunakan, dan apa maknanya bagi orang-orang. 


Dengan menajamkan indra dan melihat keindahan dalam hal-hal kecil, kamu bisa menemukan inspirasi di tempat-tempat yang tak terduga dan menciptakan tulisan yang kaya dan bermakna.


Demikianlah tips jitu mengatasi Writers Block dari Bunda Ditta Widya Utami, semoga kita bisa menggunakan salah satunya ketika kita mengalami Writers Block.


Ingatlah, Writer's Block adalah hal yang wajar dialami oleh para penulis. Jangan berkecil hati jika kamu mengalaminya. Teruslah berlatih dan temukan strategi yang paling cocok untukmu agar kamu bisa kembali berkarya dengan penuh semangat.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersungkur dan Tersingkir

Tersungkur dan Tersingkir  Oleh : Asep Saepul Adha  Suasana subuh untuk muhasabah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka, setiap orang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Orang yang satu memerlukan orang yang lainnya untuk bersosialisasi dan saling mendukung. Orang kaya membutuhkan orang miskin. Orang kaya mungkin memerlukan tenaga kerja, keahlian, atau pandangan yang berbeda dari mereka yang kurang mampu. Di sisi lain, orang miskin mungkin memerlukan bantuan, peluang, atau bimbingan dari mereka yang lebih beruntung secara materi.  Situasi biasanya memengaruhi cara seseorang berperilaku terhadap orang lain. Banyak orang akan berusaha mendekat dan memikat untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang berada dalam kondisi yang baik, seperti memiliki kekayaan atau kesehatan yang baik. Mereka tertarik pada aura positif dan prospek keuntungan dari hubungan. Namun, ketika men...

REST AREA

  REST AREA PERJALANAN MANUSIA Oleh Asep Saepul Adha   Rest Area KM456 (Pendopo)  Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/ Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka. Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui. Coba perhatikan " Rest Area " berikut R uh sudah menjadi bahasan sejak zama...

Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribadat

  Di Subuh Yang Syahdu, Saat Yang Tepat Untuk Beribad at Oleh : Asep Saepul Adha Di pagi yang masih malam, ketika kegelapan masih menyelimuti langit, suasana subuh yang syahdu mulai menjalar. Udara sejuk merangkum bumi dalam dekapannya yang tenang. Suasana sunyi hampir meresap ke dalam jiwa, seolah alam memohon untuk sejenak merenungi keindahan ciptaan-Nya. Seperti biasanya, sambil menunggu adzan subuh berkumandang kami membaca beberapa ayat Al Qur'an, sesuai kata pak ustadz "nggak banyak juga nggak apa-apa, asal dawam/konsisten. Menjelang adzan saya berangkat ke mesjid. Terlihat di ufuk timur, gumpalan awan mulai terpilin oleh jari-jemari mentari yang hendak muncul. Cahaya merah keemasan membelai langit, mengumbar harapan bagi hari yang akan datang. Diiringi gemericik air mancur dari kolam ikan memecah kesunyian, mengajak jiwa untuk berlayar dalam ketenangan, aku melangkah menuju garasi mengambil motor kemudian berangkat ke Masjid untuk melaksanakan tugas sebagai hamba Allah,...