Langsung ke konten utama

Menyambut Tahun Baru Islam

Menyambut Tahun Baru Islam dengan Amalan Penuh Berkah di Bulan Muharram

Oleh Asep Saepul Adha 

Bulan Muharram, bulan pertama dalam penanggalan Hijriah, bukan sekadar penanda pergantian tahun. Bagi umat Islam, bulan ini sarat makna dan menjadi momen istimewa untuk meningkatkan keimanan dan meraih limpahan berkah dari Allah SWT. 

Rasulullah SAW pun telah memberikan panduan tentang amalan-amalan istimewa yang dianjurkan untuk diperbanyak dan dihargai pahalanya di bulan mulia ini. Amalan-amalan tersebut menjadi bekal untuk meraih ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mari jadikan Muharram sebagai titik balik untuk memperbanyak amalan dan meraih keberkahan. Berikut beberapa amalan yang bisa kita lakukan:

1. Memperbanyak Puasa

Puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menjadi amalan utama yang sangat dianjurkan. Puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya menghapus dosa setahun yang telah lalu. Selain itu, puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 Muharram) juga disunnahkan untuk dikerjakan.

2. Memperbanyak Istighfar dan Doa

Muharram merupakan waktu yang tepat untuk memohon ampun dan berdoa kepada Allah SWT. Perbanyaklah istighfar dan panjatkan doa-doa terbaik untuk memohon rahmat, kesehatan, dan keberkahan dalam hidup.

3. Memperbanyak Sedekah

Sedekah di bulan Muharram memiliki pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, mari ulurkan tangan dan bantu sesama dengan bersedekah kepada mereka yang membutuhkan.

4. Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an merupakan amalan yang selalu dianjurkan, dan di bulan Muharram pahalanya semakin berlipat ganda. Jadikan momen ini untuk lebih dekat dengan firman Allah SWT dan merenungkan maknanya.

5. Memperbanyak Dzikir dan Shalawat

Dzikir dan shalawat adalah amalan ringan yang memiliki pahala besar. Perbanyaklah dzikir dan shalawat kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW di bulan Muharram ini.

6. Intropeksi Diri dan Memperbaiki Diri

Muharram adalah momen yang tepat untuk melakukan introspeksi diri dan merenungkan kekurangan serta kesalahan yang telah diperbuat. Gunakan momen ini untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.

7. Mengikuti Majelis Ilmu dan Pengajian

Perbanyaklah ilmu pengetahuan agama dengan mengikuti majelis ilmu dan pengajian di bulan Muharram. Hal ini akan membantu kita untuk lebih memahami Islam dan meningkatkan keimanan.

Kesimpulan 

Bulan Muharram adalah kesempatan emas untuk meningkatkan keimanan dan meraih keberkahan dari Allah SWT. Mari kita isi bulan mulia ini dengan amalan-amalan terbaik dan jadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih taat dan beriman kepada Allah SWT.

Dengan menjalankan puasa sunnah, khususnya puasa 'Asyura, kita dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan menyucikan diri dari dosa-dosa. Memperbanyak amal kebaikan, seperti sedekah, zikir, dan tadarus Al-Qur'an, juga menjadi amalan yang dianjurkan untuk meraih keberkahan di bulan Muharram.

Mari jadikan momen istimewa ini sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Perkuat doa dan memohon ampunan dengan penuh penyesalan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan tekad dan usaha yang sungguh-sungguh, semoga Allah SWT mengabulkan doa dan memberikan limpahan keberkahan serta ampunan di bulan Muharram ini.

Aamiin ya Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tauhid, Akar dari Segala Ketenangan

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28) Kebahagiaan sejati bukan sekadar tawa di wajah, melainkan keriangan yang tumbuh dari hati yang menghayati kebenaran. Ia hadir sebagai kelapangan dada yang lahir dari prinsip hidup yang teguh dan dijadikan pedoman dalam setiap langkah. Kebahagiaan juga bermuara pada ketenangan jiwa, ketika seseorang dikelilingi oleh kebaikan, melihat cahaya harapan dalam sekitarnya, dan merasakan kehadiran nilai-nilai yang meneduhkan. Maka, kebahagiaan bukan dicari di luar, tetapi ditemukan dalam kedalaman hati yang jujur, lapang, dan penuh syukur. Ada yang memiliki harta, tapi tetap gelisah. Ada yang meraih jabatan tinggi, tapi merasa hampa. Ada pula yang memiliki banyak teman, tapi hatinya terasa sepi. Mengapa begitu? Karena kebahagiaan sejati bukan terletak pada apa yang kita miliki, tetapi pada siapa yang menguasai hati kita. Dalam bu...

MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK

MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK Flyer Pertemuan Ke-1 Literasi digital adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang dalam menggunakan media digital secara bijak dan efektif, yang mencakup pemanfaatan berbagai alat komunikasi, jaringan internet, dan teknologi digital lainnya untuk mengakses, memahami, mengolah, dan menyebarkan informasi. Orang yang memiliki literasi digital yang baik mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, berpikir kritis terhadap konten digital, dan memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi secara efektif. Di era sekarang ini, teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak bisa lagi menghindar dari kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat. Hampir semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, komunikasi, hingga layanan publik, telah terkoneksi dan mengalami digitalisasi. Teknologi hadir untuk memudahkan aktivitas kita, memberikan efisiensi, serta mem...

REST AREA

  REST AREA PERJALANAN MANUSIA Oleh Asep Saepul Adha   Rest Area KM456 (Pendopo)  Sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/7-rest-area-terbaik-di-tol-trans-jawa/ Perjalan manusia menuju alam akhirat merupakan perjalanan panjang yang akan melewati beberapa alam. Diawali dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, sampai pada alam akhirat dengan tujuan akhit di surga atau neraka. Ketika manusia berada di alam dunia maka sesungguhnya baru mencapai separuh perjalan dan diibaratkan sedang mampir sebentar di Rest Area (meminjam istilah perjalan jauh lewat jalan tol) dan untuk melanjutkan perjalan berikutnya maka diperlukan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena ketika ruh kita dipisahkan dari raga (meninggal) maka berakhirlah waktu kita untuk mengumpulkan bekal. Mati adalah suatu keharusan ketika kita akan melakukan perjalan (masuk) ke alam Barzah (alam keempat) yang harus dilalui. Coba perhatikan " Rest Area " berikut R uh sudah menjadi bahasan sejak zama...