Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Tersungkur dan Tersingkir

Tersungkur dan Tersingkir  Oleh : Asep Saepul Adha  Suasana subuh untuk muhasabah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka, setiap orang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Orang yang satu memerlukan orang yang lainnya untuk bersosialisasi dan saling mendukung. Orang kaya membutuhkan orang miskin. Orang kaya mungkin memerlukan tenaga kerja, keahlian, atau pandangan yang berbeda dari mereka yang kurang mampu. Di sisi lain, orang miskin mungkin memerlukan bantuan, peluang, atau bimbingan dari mereka yang lebih beruntung secara materi.  Situasi biasanya memengaruhi cara seseorang berperilaku terhadap orang lain. Banyak orang akan berusaha mendekat dan memikat untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang berada dalam kondisi yang baik, seperti memiliki kekayaan atau kesehatan yang baik. Mereka tertarik pada aura positif dan prospek keuntungan dari hubungan. Namun, ketika men...

Gali Potensi Ukir Prestasi

Gali Potensi Ukir Prestasi Flyer BBMN PGRI GEL. 31 Malam Keempat yang Inspiratif Malam ini, pertemuan kelas Belajar Menulis memasuki sesi keempat dengan tema yang tak kalah menarik, "Gali Potensi Ukir Prestasi". Ditemani oleh narasumber yang kompeten, Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd, dan moderator yang piawai, Bapak Edmu Yulfizar Abdan Syakura, Gr. M.Pd, para peserta diajak menyelami kisah inspiratif dan tips jitu untuk menggali potensi diri dan mengukir prestasi.   Sosok Ibu Aam Nurhasanah yang Multitalenta           Ibu Aam Nurhasanah, seorang guru SMPN Satu Atap 4 Cipanas di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, bukan hanya inspirator bagi para muridnya, tetapi juga bagi banyak orang di luar sana. Di balik dedikasinya sebagai pendidik, beliau menyimpan semangat luar biasa dalam dunia menulis yang telah mengantarkannya pada berbagai prestasi gemilang. Perjalanan Ibu Aam dalam dunia menulis dimulai dengan bergabungnya beliau di komunitas "Belajar Menulis" (BM). ...

Apa Yang Diharapkan Allah dari Kurban Kita

Dari Kurban Kita, Apa Yang Diharapkan Allah  Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah, di bulan itu ada dua macam ibadah yang dilakukan, pertama Puasa Hari 'Arofah dan Puasa hari Tasyu'a, yang kedua adalah Ibadah Kurban. Kata qurban berasal dari bahasa Arab qariba – yaqrabu – qurban wa qurbanan wa qirbanan, yang artinya dekat . Dalam konteks ritual penyembelihan hewan ternak, qurban artinya mendekatkan diri kepada Allah melalui tindakan tersebut. Saat itu orang berlomba-lomba untuk menyembelih bintang kurban yang paling baik bahkan yang paling besar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj: 37) Mengenai ayat di atas, Syaikh As Sa’di berkata, "Ingatlah, bukanlah yang dimaksudkan hanyalah menyembelih saja, dan yang Allah harap b...

Derita dan Hikmah

Derita dan Hikmah: Sebuah Refleksi tentang Nasib dan Ujian Hari ini, aku dihadapkan pada sebuah kenyataan pahit. Mobil Mbak Intan bocor ban di Prajin, dan motor yang aku kendarai pun mengalami nasib serupa, bannya gembos di tengah perjalanan. Peristiwa ini bagaikan tamparan keras yang menyadarkanku tentang betapa rapuhnya diri manusia dan tak terduga nya nasib yang bisa menimpa Di tengah kepanikan dan rasa kesal, aku tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah SWT karena Mbak Intan dan aku selamat dalam perjalanan. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap kejadian, selalu ada hikmah yang terkandung. Ketika ban mobil Mbak Intan bocor, aku diingatkan tentang pentingnya persiapan sebelum bepergian. Seandainya Mbak Intan tidak membawa ban cadangan, mungkin situasinya akan jauh lebih rumit dan membahayakan. Kejadian ini juga menjadi pelajaran agar selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum bepergian, memastikan semuanya dalam keadaan prima. Kemudian, ketika motorku bannya gem...

Jujur

JUJUR Gambar diunduh dari https://disperkimta.bulelengkab.go.id Jujur atau tidak? Itu merupakan pertanyaan yang sangat sulit. Dalam konteks pendidikan di sekolah, setiap murid tanpa ragu akan menjawab "jujur" sebagai pilihan yang tepat. Namun, dalam kehidupan nyata, kejujuran sering kali diuji dan dipertukarkan dengan berbagai macam hal. Di zaman sekarang, kejujuran menjadi sesuatu yang sangat berharga dan langka . Banyak orang lebih memilih untuk berbohong demi menyelamatkan diri mereka dari situasi yang sulit. Mereka beranggapan bahwa berbohong lebih aman dibandingkan dengan mengatakan kebenaran yang sering kali penuh dengan risiko. Namun, kebohongan, sekecil apapun itu, akan selalu membawa dampak negatif. Berbohong dapat merenggut ketenangan jiwa. Setiap kebohongan yang kita ucapkan akan membuat hati kita merasa tidak nyaman. Perasaan bersalah dan berdosa akan terus menghantui kita jika kita tidak mengedepankan kejujuran. Kejujuran memang berat, tetapi hanya dengan bersika...

Kisah Sederhana Rasa Luar Biasa

Kisah Sederhana, Rasa Luar Biasa ini Teri Main Bola namanya Sore beranjak senja, guratan cahaya keemasan menghiasi langit. Om Jay memikirkan gerangan apa yang akan dimasak nanti untuk makan malam. Sementara di dapur istri Om Jay sedang hilir mudik aktivitas kecil namun penting sedang berlangsung. Menu makan malam menjadi panggung utama dalam benaknya. Para ibu seperti Istri Om Jay, kerap kali disibukkan dengan urusan ini, memastikan keluarga terpenuhi kebutuhan perutnya. Takdir seperti turut campur. Tepat di saat itu, Abang sayur, penjual sayur keliling langganan, melintas di depan rumah. Ini adalah sebuah momen yang disambut baik oleh Om Jay. Ia pun keluar dan memborong dua bahan masakan sederhana namun kaya rasa: kacang tanah dan ikan teri. Dari interaksi singkat antara pembeli dan penjual sayur keliling tersebut, tercipta sebuah keputusan. Om Jay minta tolong isterinya untuk membuat teri kacang untuk disantap bersama keluarga tercinta. Teri kacang, masakan rumahan yang tak lekan...

Jalan Cinta Menuju Ridho Ilahi

  Jalan Cinta Menuju Ridho Ilahi Hidup ini adalah sebuah perjalanan, perjalanan menuju cinta Ilahi. Dalam perjalanan ini, kita dihadapkan pada berbagai rintangan dan kemudahan, suka dan duka. Teruslah melangkah dengan penuh keyakinan, teruslah bergerak maju dengan semangat. Yakinlah bahwa setiap langkah yang kita ambil, setiap usaha yang kita lakukan, akan membawa kita semakin dekat dengan cinta-Nya. Tempuhlah setiap jalan cinta-Nya dengan penuh keridhoan. Baik itu jalan penuh kenikmatan yang membahagiakan, maupun jalan penuh cobaan yang menguji kesabaran. Ingatlah bahwa setiap jalan tersebut dapat mengantarkan kita pada cinta-Nya. Jalani setiap jalan dengan penuh keikhlasan, dengan hati yang terbuka untuk menerima pelajaran dan hikmah di baliknya. InsyaAllah, jika kita istiqomah di jalan yang benar, Allah akan membimbing kita. Kita tidak pernah tahu dari mana cinta-Nya akan datang, dari jalan mana kita akan mendapatkan rahmat-Nya. Oleh karena itu, teruslah berusaha, teruslah berdo...

Upacara Hari Lahir Pancasila

Berdiri Kembali Dekat Tiang Bendera Berdo'a yuk Udara pagi 1 Juni 2024 terasa sejuk dan segar. Sinar mentari pagi menembus dedaunan, mewarnai lapangan sekolah dengan rona keemasan. Di sanalah, di tengah lapangan yang ramai dengan barisan murid yang rapi, berdiri tegak Pak Asep Saepul Adha, sang mantan kepala sekolah. Hari ini berbeda. Biasanya, Pak Asep Saepul Adha hanya menjadi tamu undangan di upacara bendera. Namun, kali ini, ia kembali ke tempat yang dulu selalu ditempatinya: di depan barisan, sebagai pembina upacara. Perasaan haru dan sedikit aneh bercampur aduk di dalam dirinya. "Semenjak mengundurkan diri dari jabatan kepala sekolah," gumam Pak Asep Saepul Adha dalam hati, "saya tidak pernah lagi menjadi pembina upacara. Rasanya agak sedikit aneh, tapi juga membangkitkan kenangan indah masa-masa dulu." Pak Asep Saepul Adha mengalihkan pandangannya ke barisan murid di hadapannya. Wajah-wajah ceria dan penuh semangat mereka mengingatkannya pada masa m...